Cari Blog Ini

Selasa, 12 Juli 2011

anaku sayang

oohhh... Sikecil yang besar dijiwaku,, mengertilah anaku kalo ayahmu ini sangat mencintaimu,, tidurlah nak dan jgn menangis,, akan ku slimuti dirimu dgn cintaku.. 
Nak….., menjadi ayah itu indah dan mulia, dengan itu aku bangga. Besar kecemasanku menanti kelahiranmu dulu belum hilang hingga saat ini. Kecemasan yang besar dan indah itu karena didasari sebuah cinta. Meskipun demikian, ketahuilah, menjad...i ayah itu berat dan sulit. Tapi ku akui, betapa sepanjang masa kehadiranmu disisiku, aku seperti menemui makna keberadaanku dan tugas kebapakanku terhadapmu. Sepanjang masa keberadaanmu adalah suatu masa terindah dan paling aku banggakan dihadapan siapapun. Bahkan dihadapan Tuhan sekalipun aku membanggakanmu ketika aku duduk berduaan denganmu dihadapanNya,
hingga saat usia senja menanti.

Nak…. ., saat pertama engkau hadir, kucium dan kupeluk engkau sebagai buah cintaku dan cinta ibumu. Sebagai bukti dan pengikat bahwa aku dan ibumu tak akan pernah terpisahkan oleh apapun dan siapapun.
Tapi…., seiring waktu berjalan, ketika engkau tumbuh besar dan telah pula muali pandai bicara, ketika engkau telah mampu membantah suruhanku dengan kata “ ‘NDAK MAU “ tersentak didadaku…!
Hingga membuat diriku tersadarkan siapa engkau sesungguhnya……
Engkau ternyata bukan milikku, bukan pula milik istriku ibumu, engkau adalah milik Allah yang dititipkan kepadaku.
Dari itu tak ada hakku menuntut pengabdian darimu. Karena pengabdian sesungguhnya hanya patut untukNya. Sejak saat itu, satu-satunya usahaku adalah mendekatkanmu kepada pemilikmu yang sebenarnya. Tugasku bukanlah membuatmu dikagumi orang lain, tapi tugasku sebenarnya adalah membuatmu dicintai Allah, mengajarimu menjalani perintah2nya dan menjauhi larang2anya.... Semoga stelah kau dewasa kelak, kau mnjdi anak yg taat pada agama.

Entri Populer