Cari Blog Ini

Tampilkan postingan dengan label kehidupan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kehidupan. Tampilkan semua postingan

Senin, 04 April 2011

mencari lelaki sejati

anaku.. Kini kau sudah dewasa, sudah
saatnya kau harus mencari pendamping
hidupmu, supaya kau tidak terus murung
didalam kamarmu.. pergi dan carilah lelaki
sejati yg sesuai denganmu ”, kata ibu
janda kepada anaknya.

lalu anaknya bertanya,” Bunda,
bagaimana cara memilih
lelaki sejati bunda ?.

Bunda menjawab,” Nak … Laki-laki Sejati
bukanlah dilihat dari bahunya yang
kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada
orang
disekitarnya ….

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari
suaranya
yang lantang, tetapi dari kelembutannya
mengatakan kebenaran …..

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah
sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap
bersahabatnya pada generasi muda
bangsa …

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari
bagaimana
dia di hormati ditempat bekerja, tetapi
bagaimana
dia dihormati didalam rumahnya …

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari
kerasnya
pukulan, tetapi dari sikap bijaknya
memahami
persoalan …

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari
dadanya yang
bidang, tetapi dari hatinya yang ada dibalik
itu …

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari
banyaknya
wanita yang memuja, tetapi komitmennya
terhadap wanita yang dicintainya …

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah
barbel
yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia
menghadapi lika-liku kehidupan …

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari
kerasnya
membaca kitab suci, tetapi dari
konsistennya dia
menjalankan apa yang ia baca …

Lelaki sejati hnya mencintai siapa
seharusnya ia cintai …
laki sejati hnya melakukan apa yg
seharusnya ia kerjakan …

Laki sejati hny bicara apa yg harus ia
katakan …

Lelaki sejati tdk pernah takut pada yg
berani, tp ia jg tdk berani untuk berbuat
kesalahan..

Setelah mendengar penjelasan dari ibunya,
gadis itu terus pergi dan mencari lelaki
sejati idamanya..

Tapi setelah beberapa hari mencari, ia blm
jg menemukanya …

Bunda, kemana lagi aku harus mencari.
Sedangkan banyak tempat sudah aku
singgahi, lelaki sejati itu dimana bunda..?”
tnya anaknya yang merengek..

sambil berdiri didepan jendela ibunya
menjawab, ” lelaki sejati itu sudah tidak
ada anaku,, dia sudah pergi meninggalkan
kita buat selamanya.. Dialah ayahmu
satu2nya yang sejati..

Lalu gadis itu terus memeluk ibunya sambil
menangis.. Maafkan aku bunda ”, kata
gadis itu.

Janganlah cemas anaku, carilah siapa saja
lelaki yg mencintaimu, paling tidak ia bisa
menjagamu dan melindungimu dari
panasnya matahari dan dinginnya hujan …

Dialah yang akan menyelimutimu disaat
dinginya malam mencekam …

Rabu, 23 Maret 2011

10 HAL YANG TAK TERBELI DENGAN UANG

Uang, siapun butuh uang. Orang Dewasa, Remaja bahkan anak kecil sekalipun kenal dengan benda yang namanya uang. Memang uang penting dalam kehidupan, tanpa alat tukar ini kita tidak mukin bisa memenuhi kebutuhan hidup. Uang membuat sebagian orang bisa melakukan banyak hal daripada orang yang tidak me…milikinya.
Tetapi seberapapun pentingnya uang, masih ada hal yang tidak bisa dibeli dengan uang;
1. WAKTU
Uang tidak akan bisa mengembalikan waktu yang telah berlalu. Setelah hari berganti, maka waktu 24 jam tersebut akan hilang dan tidak akan mukin akan kembali lagi. Karena itu gunakan setiap kesempatan yang ada untuk menytakan perhatian dan kasih sayang anda kepada orang yang sangat anda sayang dan anda cintai, sebelum waktu itu berlalu dan anda menyesalinya.
2. KEBAHAGIAAN
Memang kedengarannya aneh, Tetapi inilah kenyataannya. Uang memang bisa membuat anda merasa senang karena anda bisa membiayai liburan mewah, memberi laptop dengan fasilitas yang sangat modern, atau modifikasi mobil balap. Tapi uang tidak bisa menghadirkan secercah kebahagiaan dari dalam lubuk hati kita.
3. KEBAHAGIAAN ANAK
Untuk membelikan makan dan pakaian yang bagus-bagus untuk anak tercinta memang membutuhkan uang. Tapi anda tidak bisa menggunakan uang untuk memberi rasa aman, tanggung jawab, sikap yang baik serta kepandaian pada anak anda. Hal ini merupakan buah dari waktu dan perhatian yang anda curahkan untuk mereka dan hal-hal baik yang anda ajarkan. Uang memang membantu kita memenuhi aspek pengasuhan, tapi waktu telah membuktikan bahwa kebutuhan dasar tiap anak adalah berapa banyak waktu yang diberikan orangtuanya, bukan orangnya.
4. CINTA
Cinta tidak bisa dibeli dengan uang, akuilah hal ini benar. Memang dengan uang kita bisa membuat orang tertarik, tapi cinta berasal dari rasa saling menghargai, perhatian, berbagi pengalaman dan kesempatan untuk berkembang bersama. Itu sebabnya banyak pasangan yang menikah karena uang, tak bertahan lama.
5. PENERIMAAN
Untuk diterima oleh lingkungan pergaulan, Anda tak butuh uang. Bila Anda ingin diterima, fokus-kan energi Anda untuk membuat diri Anda berharga bagi lingkungan sekitar dengan menjadi teman dalam suka dan duka.
6. KESEHATAN
Kita butuh uang untuk meng-ongkosi biaya perawatan dan membeli obat, tapi uang tak bisa menggantikan kesehatan yang hilang. Itu sebabnya pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati sebaiknya kita terapkan. Mulailah berolahraga, berhenti merokok, dan banyak hal lain yang pasti sudah Anda tahu.
7. KESUKSESAN
Beberapa orang memang ada yang mencapai kesuksesan dengan menyuap, tapi ini adalah pengecualian. Kesuksesan hanya berasal dari kerja keras, kemauan, dan sedikit kemujuran. Ada aspek kecil dari usaha menuju sukses yang bisa didapatkan dengan uang, misalnya mengikuti pelatihan atau membeli peralatan, tapi sukses lebih banyak berasal dari usaha yang Anda lakukan sendiri.
8. BAKAT
Kita dilahirkan dengan bakat tertentu. Dengan uang, yang bisa kita lakukan adalah mengasah bakat tersebut, misalnya belajar musik. Namun para ahli mengatakan, untuk menjadi ahli di bidangnya, kita membutuhkan bakat.
9. SIKAP YANG BAIK
Banyak orang yang kaya raya tapi sikapnya kasar dan ucapannya sinis. Tak sedikit orang sederhana yang tutur katanya sopan dan menunjukkan rasa hormat pada orang lain. Jadi, jumlah uang yang dimiliki bukan penentu sikap atau manner seseorang.
10. KEDAMAIAN
Bila uang bisa membeli kedamaian, barangkali kita tak lagi mendengar tentang perang. Justru yang sering terjadi sebaliknya, uang lah yang menjadi sumber pertikaian dan permusuhan.
(Dari Berbagai Sumber)

Selasa, 08 Februari 2011

SI KAYA DAN SI MISKIN

Kemiskinan makin merajalela, seperti rumput ilalang. Dibabat pagi, sore tumbuh lagi, dibabat sore, pagi tumbuh lagi. Rezim demi rezim penguasa mencoba melawannya, tetapi kemiskinan tetap di tempat semula.

Bahkan, bila sikap skeptis di dalam masyakarat benar bahwa si kaya bertambah kaya dan si miskin bertambah miskin, maka jelaslah bagi kita, kemiskinan justru sangat agresif, lebih dari strategi dan program-program yang disusun pemerintah.

Sesudah menaklukkan desa, kemiskinan pun bergerak menyerbu kota, dan menduduki banyak bagian kota sehingga di mana-mana lahir kampung kumuh.
Tiap jengkal tanah kosong, dihuni kaum gelandangan. Dan muncullah kemudian konsep kaum proletariat kota dari studi-studi antroplogi ekonomi yang khusus memperhatikan dinamika kemiskinan kota-kota.Dan lama-lama orang bertanya, apa gerangan kemisikinan itu sebenarnya?Dari seminar ke seminar sejak tahun 1970-an, hal itu diperdebatkan di kalangan berbagai ahli.

Semua pihak setuju, kemiskinan bukan hanya perkara tak memiliki harta atau memiliki terlalu sedikit dibanding pihak-pihak lain. Kemiskinan juga bukan suratan nasib. Maka sebutan the unfortunate harus ditolak karena di dunia kita tak hanya menyodongkan tangan ke atas dan yang "diberi" lalu yang menjadi yang "beruntung" dan sebaliknya yang tak "diberi" menjadi yang "tak beruntung".

Hidup bukan perkara untung-untungan, melainkan perjuangan. Banyak unsure structural turut mempengaruhi mengapa seseorang, atau segolongan orang, atau mayoritas orang di negeri kita tetap miskin. Maka, di seminar ahli-ahli ilmu pengetahuan di Manado, mungkin tahun 1976, dirumuskanlah pemahaman mengenai kemiskinan structural.

Dan sesudah masalahnya terumus secara menyakinkan seperti itu kita pun tidur nyenyak dan lupa akan urusan kemiskinan, padahal kemiskinan masih melilit sandal jepit presiden dan menteri-menterinya, gubernur, dan bupati-bupatinya, serta walikota dan camat-camatnya, meskipun sebenarnya mereka hidup sangat jauh dari kemiskinan.

"Hanya orang miskin yang ingat akan kemiskinan" kata orang bijak. Jadi kalau pemimpin Negara melupakannya itu biasa. Dan kalau orang kaya di masyarakat kita tak peduli akan orang miskin itu pun sudah "kodrat"
kulturalnya memang begitu.

Maka kalau kau miskin dan di suatu seminar atau pesta kau ditegur orang kaya yang seolah begitu ramah kepadamu, maka bersyukurlah. Tetapi jangan mencoba balik bertanya "apa kabar" kepadanya sebab ia sudah lenyap karena keramahannya tadi hanya basa basi sebab ia takut kepadamu.

"Apa yang ditakutkan orang kaya?"

"Ia takut ketika ia kepergok seperti itu kau mengajukan proposal untuk minta bantuan ini dan itu".

--------------

Saya gembira mengamati kenyataan sosial kita bahwa orang kaya di kalangan teman-teman atau kenalan sendiri begitu terbirit-birit mendengar kata atau melihat wujud proposal. Orang kaya dengan mentalitet seperti itu bukan orang kaya sebenarnya. Ia justru miskin dan patut dikasihani melebihi pengemis di jalanan karena jiwa mereka amat miskin.

Maka, urusan kaya-miskin bagi saya urusan jiwa. Jangan salah, jiwa bukan hanya menyangkut atau meliputi "rasa" melainkan sikap, cara pandang, dan bahkan sampai ke tingkah laku dan segenap ekspresi diri kita dalam hidup. Juga dalam relasi rohaniah kita dengan Tuhan.

Bahkan di hadapan Tuhan pun kita diminta mampu mengembangkan etika untuk merasa memiliki freedom: kebebasan untuk bisa "memuji", "bersyukur", dan bersikap cukup, karena bersama Tuhan, kata Ghandi, kita bisa hidup tanpa kecemasan, tanpa kemarahan.

Dan sufi perempuan terkemuka, Adawiyah pun dengan gagah tak mengharap surga karena dalam kebebasan yang begitu indah bersama Tuhan apalah artinya surga? Ketika Amartya Sen bicara Development as Freedom, saya kira ia lebih menekankan arti ketercukupan materi. Ia lupa materi tak pernah membuat orang merasa cukup.

Ia belum pernah bertemu orang kaya yang jiwanya miskin, yang tak punya "freedom" dan lari terbirit-birit karena takut disodori proposal. Ia lupa akan kearifan Ghandi, yang mengingatkan kita bahwa "accumulation of wealth is accumulation of sin (tumpukan kekayaan adalah tumpukan dosa)".

"Jadi kita tak boleh kaya?"

"Boleh. Bahkan kaya raya pun boleh. Tetapi, jangan bersikap miskin karena dengan begitu kau mengingkari berkah Tuhan, seolah Tuhan tak pernah memberkahimu hingga menjadi kaya macam itu. Tumpukan kekayaan menjadi tumpukan dosa karena jiwa miskin kita mengajak kita ingkar."

Ada kisah orang kaya dan orang miskin yang jiwanya berkebalikan. Ibrahim bin Adham bukan hanya kaya raya. Ia seorang raja. Tetapi, ia merasa tak nyaman dalam kekayaannya. Takut tumpukan kekayaannya hanya akan menjadi tumpukan dosa. Maka ia pun hidup bersahaja sebagai sufi.

Ia pernah bertemu orang kaya yang menawarinya uang. Ia mau menerima uang itu kalau memang orang itu kaya.

"Jangan khawatir, aku kaya," kata orang itu.

"Berapa banyak kekayaannmu?"

"Lima ribu keping uang mas," jawab orang itu lagi.

"Kau ingin punya sampai seribu keping lagi?"

"Mau, kenapa tidak"

"Dan kau ingin punya dua kali lipat jumlah itu?"

"Tentu saja. Tiap orang juga begitu."

"Kalau begitu kau orang miskin. Kau lebih membutuhkan uang itu daripada aku. Simpanlah uang itu baik-baik, sampai uang itu menjadi dua kali lipat yang kau inginkan.

"Kebebasan hidupku membuat aku merasa cukup. Jadi, mustahil aku bisa menerima sesuatu dari orang seperti kamu, yang tiap saat ingin memiliki lebih banyak dan lebih banyak lagi."

Hidup memang penuh bunga-bunga semarak warna-warni, tetapi jarang yang menjadi buah. Maka, bila harus memilih, saya akan memilih bunga yang menjadi buah. Karena itu saya akan berjuang demi "freedom" tadi agar tidak terjajah kekayaan dan tidak cemas akan ancaman kemiskinan.

Sabtu, 05 Februari 2011

indahnya bersamanya

Disaat kamu ingin melepaskan seseorang … Ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya …

Disaat kamu mulai tidak mencintainya … Ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya …

Disaat kamu mulai bosan dengannya … Ingatlah selalu saat terindah bersamanya …

Disaat kamu ingin menduakannya … Bayangkan jika dia selalu setia…

Disaat kamu ingin membohonginya.. Ingatlah disaat dia jujur padamu…

Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu, jangan sampai disaat dia sudah tidak disisimu, Kamu baru menyadari semua artinya untukmu.

Yang indah hanya sementara
Yang abadi adalah kenangan
Yang iklas hanya dari hati
Yang tulus hanya dari sanubari
Tidak mudah mencari yang hilang,
Tidak mudah mengejar impian,

Namun yang lebih susah mempertahankan yang ada,
Karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga..

Ingatlah kata pepatah, ” Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai,
maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini “

Belajar menerima apa adanya & berpikir positif..

Hidup bagaikan mimpi, seindah apapun, begitu bangun semuanya sirna tak berbekas..

Rumah mewah bagai istana, harta benda yang tak terhitung, kedudukan, dan jabatan yang luar biasa..,

namun…. Ketika nafas terakhir tiba, sebatang jarum pun tak bisa dibawa pergi,
Sehelai benang pun tak bisa dimiliki …
Apalagi yang mau diperebutkan,
Apalagi yang mau disombongkan …

Maka jalanilah hidup ini dengan keinsafan nurani..
Jangan terlalu perhitungan..
Jangan hanya mau menang sendiri..
Jangan suka sakiti sesama,
apalagi terhadap mereka yang berjasa bagi kita..

Belajarlah tiada hari tanpa kasih..
Selalu berlapang dada dan mengalah…
Hidup ceria, bebas leluasa..

Tak ada yang tak bisa di iklaskan …
Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan …
Tak ada dendam yang tak bisa terhapus..

Minggu, 02 Januari 2011

universitas kehidupan

Ketika dunia memberi 1000 alasan untuk membuat Kamu menangis …
Tunjukkanlah bahwa Kamu punya 1001 alasan untuk tersenyum.

Ketika dunia memberi 1000 alasan untuk membuat Kamu mengeluh …
Tunjukkanlah bahwa Kamu punya 1001 alasan untuk bersyukur.

Ketika dunia memberi 1000 alasan untuk membuat Kamu menyerah …
Tunjukkanlah 1001 janji Allah bahwa Kamu akan Berjaya,

sebab Ketika kerjamu tidak dihargai,
Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang KETULUSAN.

Ketika usahamu dinilai tidak penting,
Maka saat itu Kamu sedang belajar KEIKHLASAN.

Ketika hatimu terluka sangat dalam,
Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN.

Ketika Kamu harus lelah & kecewa,
Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN.

Ketika Kamu merasa sepi & sendiri,
Maka saat itu Kamu sedang belajar KETANGGUHAN.

Ketika Kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu Kamu tanggung,
Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang KEMURAHHATIAN

Dunia ini terlalu hina untuk membuat Kamu menangis …

Terlalu murah untuk membuat Kamu bersedih, …

Terlalu lemah untuk membuat Kamu putus asa

Tersenyumlah … Karena Kamu mendapat kesempatan & sedang menimba ilmu di universitas kehidupan.
.
.

Entri Populer