Cari Blog Ini

Selasa, 07 September 2010

Di sinilah aku bermula

Di sinilah aku bermula...
Belajar untuk menerima sesuatu yang baru...
Belajar untuk memaafkan sesuatu kesalahan...
Belajar untuk tidak melukai...
Belajar untuk membuat orang bahagia...
Semuanya perlu bermula dengan belajar karena tiada manusia yang sempurna tanpa semua kekurangan...
Sahabat...
Tak kusangka ternyata kau merasakan hal yang sama denganku, bukan hanya aku...
Kita bersahabat, dekat, tetapi perasaan kita masing-masing merasakan bahwa kita jauh satu sama lain walau hampir setiap hari kita berjumpa...
Kita bertemu, kita bercanda, kita saling mendebat, kita bertengkar, kita begitu egois, kita sangat keras kepala, kita saling menyalahkan, kita saling mengejek, kita belajar, kita bercerita dan saling menumpahkan rasa yang ada di hatihingga akhirnya kita saling mengerti dan mengenal sifat masing-masing...
Tapi, ternyata semua itu tak cukup mendekatkan kita..
Kita bersahabat, tapi kita merasa jauh. Bukan karena jarak yang memisahkan kita. Sikap kitalah yang membuat persahabatan ini dekat, tapi terasa jauh.
Sahabat...
Kau kurasa jauh dan kau pun merasa aku jauh..
Terima kasih telah menganggapku sahabat baikmu.
Tapi, maafkan aku, mungkin akulah sebenarnya yang salah.
Akulah yang menyebabkan persahabatan ini terasa jauh.
Akulah yang membuatmu jauh dariku.
Akulah yang menjauh darimu.
Maafkan aku yang ternyata membuatmu harus merasakan aku jauh, tapi, tahukah kamu bahwa aku sudah cukup lama menyadari semua ini? Bukan niat juga inginku hal ini terjadi. Ternyata tindakanku selamaini untuk menjaga persahabatan kita-lah yang salah. Ya, aku salah dalam bertindak!!!
Sahabat...
Kau boleh saja meminta bantuanku kapan saja. Aku akan selalu siap dan sanggup membantu. Aku tak terbebani dan tak juga merasa tersakiti. Bahkan mungkin menolak untuk membantumu akan membuatku merasakan sakit yang lebih daripada mengorbankan diriku untuk membantumu.Kau juga bisa mengganggu dan menemuiku kapan saja. Tak masalah bagiku. Aku tak merasa terganggu dan mungkin aku tak bisa marah kepadamu.
Tapi, tidak demikian halnya denganku. Aku tak bisa meminta bantuan dan merepotkan sahabatku begitu saja. Aku juga tak bisa mengganggu dan menemui sahabatku sesuka hatiku tanpa memberitahu mereka terlebih dahulu. Milikku adalah milik sahabat-sahabatku. Namun, milik sahabatku belum tentu punyaku (dan memang bukan milikku) sebelum mereka mengeluarkan kata-kata dari mulut mereka yang kuanggap sebagai izin bagiku.
Aku tak enak hati jika harus mengganggu dan merepotkan sahabatku. Tak ingin pula menyakiti perasaan mereka. Tak kuasa pula jika harus menyakiti mereka. Kuhanya ingin teman-temanku bahagia. Kuingin selalu bisa membantu dan berguna bagi mereka, punya arti bagi mereka tan paharus menyakiti dan membebani mereka dengan semua masalahku dan semua kehendak egoku.Dan semua ini juga berlaku untukmu, karena kau sahabatku. Sahabat dekatku.
Tapi sahabatku, tahukah engkau...
Sahabat adalah orang yang kau sukai dan menyukaimu.
Sahabat adalah tempat kau menjadi dirimu.
Sahabat adalah orang yang menghargai kelebihanmu dan tidak keberatan dengan kekurangan mu.
Sahabat adalah tempat berbagi suka maupun duka.
Sahabat adalah orang yang mengerti perasaanmu tanpa harus kau ucapkan.
Sahabat adalah orang yang ikut merasakan kesedihanmu, mencoba membahagiakanmu dan ikut berbahagia dengan bahagia mu.
Sahabat adalah orang yang berani berkata jujur hanya untuk kebaikan mu.
Sahabat adalah orang yang akan selalu ada ketika kau memerlukan bahu untuk menangis.
Sahabat adalah orang pertama yang akan memberikan selamat untuk kesuksesan mu tanpa berharap mendapatkan sesuatu darimu.
Sahabat adalah orang yang mengingatkanmu ketika kau lupa, menegurmu ketika kau salah dan menuntunmu ketika kau tersesat.
Sahabat adalah orang yang mengulurkan tangan nyaketika kau dalam kegelapan.
Sahabat itu bukan kenalan karena kenalan adalah orang yang kau ketahui namanya, sering kau temui tetapi kau tak akan pernah mauberbagi hidupmu dengan mereka.
Sahabat dicintai bukan karena kau jatuh cintapadanya, tetapi karena kau memikirkan merindukannya ketika dia tidak ada.
Sahabat adalah permata yang sukar dicari, kehilangan sahabat adalah kehilangan bagian dari hidup mu maka jangalah kausia-siakan sahabat mu, karena dengan sahabatlah dirimu menjadi lengkap.
Inilah arti persahabatan yang aku pegang.
Maaf jika inilah yang membuatmu merasa aku jauh sebagai sahabatmu.
Aku terlalu menjaga perasaan teman-temanku, menjaga persaanmu.
Kau pernah berkata bahwa teman itu terbuka, saling memberi dan menerima. Mungkin aku belum bisa melakukan semua itu.Aku teman dekatmu, tapi aku jauh...
Mungkin semua ini terjadi karena aku begitu menghargai dan menghormatimu sebagai sahabat baikku.
Aku merasakan begitu besar jasamu dalam perjalanan hidupku, walau mungkin kau tak pernah menyadarinya.
Aku tak ingin membebanimu dengan masalahku.
Sekali lagi maafkan aku, aku tak pernah merasa terbuka terhadapmu dan aku tak mengungkapkan semua ini kepadamu.
Katakanlah aku tak memiliki keberanian mengungkapkan semua ini kepadamu.
Mungkinkah kau marah jika kau mengetahui halini???
Tapi kuyakin kau bisa mengerti.
Aku berjanji akan merubah sikapku.Aku ingin kita bisa bersahabat dengan tulus, saling memberi dan menerima.Kuyakin kan datang suatu hari di mana kita bisa bercerita lagi...Saling berbagi...Berdebat dan bertengkar lagi...Saling memberi dan menerima...Saling mendukug dan membantu lagi tanpa ada perasaan jauh satu sama lain dihati kita masing-masing...Dan aku akan menunggu datangnya hari itu...
Tapi sahabatku...
Tahukah kau bahwa kau tidak bisa memiliki semua yang kau inginkan, harus ada yang kau korbankan untuk memiliki sesuatu sepenuhnya... Semakin kau menggenggam keduanya erat-erat dan tak mau melepas salah satunya, kau mungkin akan kehilangan keduanya...
Lebih buruk lagi engkau akan kehilangan dirimu dan kebijaksanaanmu..
Jangan lakukanitu, sahabat... karena aku akan sangat merindukan dirimu yang tulus...
Sayangilah orang-orang yang ada di sekitarmu...
Meskipun mereka hanya pernah tersenyum sekali padamu... atau bahkan pernah menyakiti hatimu...
Andaikanlahmereka seperti orang yang sedang luka kakinya... dia takkan bisa berlari sepertimu maka topanglah dia agar bisa berlari bersamamu...
Orang yang sering melukai orang lain kemungkinan juga sedang terluka hatinya, dan tidak mengerti bagaimana seharusnya menyayangi orang lain... jadilah orang yang mulia dan berikanlah kesempatan bagi orang tersebut untuk mengenal arti dari rasa sayangdengan hadir baginya sebagai seorang sahabat...
Bebaskanlah hatimu... jangan menekannya... jangan mengurung segala rasa yang bercampur di dalamnya... temukanlah cara yang konstruktif untuk melampiaskan kemarahanmu...
Berceritalah kepadaku...
Atau kepada angin, rumput atau es krim bila kau lebih percaya mereka...
Tapi jangan melukai hatimu dengan menanggung semua kesusahanmu seorang diri...
Kau tetap seorang yang hebat, tapi kau tak perlu menghadapi semuanya sendirian...
Jangan takut pada kemungkinan dan risiko...
Kau adalah pemberani, sahabatku...
Dan cinta yang indah pada akhirnya adalah milik para pemberani...
Kuncilah mulutmu atas semua kisah yang dipercayakan orang lain kepadamu... sekalipun kisahnya terdengar seperti lelucon buatmu, namun tetap kisah tersebut merupakan sesuatu yang kelam, dalam,dan terpendam bagi seseorang... yang hanya dipercayakannya kepadamu... cuma kau yang memegang kunci peti hartanya... jadi janganlah menjadi perompak dengan membuka kuncinya dan membuang-buang harta yang dititipkannya padamu... jagalah mulutmu dan jadilah pendengar yang handal dan terpercaya... niscaya bukan hal kecil saja yang akan dipercayakan kepadamu, namun kelak Tuhan yang akan membalasnya dengan menitipkan padamu hal-hal luar biasa untuk kau miliki...Nnamun, mulailah untuk setia pada hal yang kecil terlebih dahulu, sahabatku...
Tak perlu menyesali apa yang telah terjadi... buruk... terlalu buruk bila kaumengingat semua kegagalan yang kau lalui... namun sadarkah dirimu?
Kau hanya berkutat di tempat yang sama?
Hanya pada kegagalan masa lalu saja? Berhentilah.
Tuhan mengkaruniakan mata padamu di bagian depan wajahmu agar kau selalu bisa menatap masa depan...
Kenanglah hari kemarin sebagai pembelajaran....
Lakukanyang bisa kau lakukan untuk memulai hal yang baru dan memperbaikinya mulai saat ini...
Belajarlah berharap dan percaya pada masa depan....
Karena kau tidak hidup di hari kemarin, tapi di hari ini...
Sayangilah apa yang kau miliki hari ini... ucapkan terima kasih pada mereka yang ada di sisimu selama ini...lakukan yang terbaik untuk mereka selagi mereka ada di sisimu... selagi kau masih sempat... selagi kau masih hidup di hari ini...
Sahabatku...
Terima kasih telah menjadi sahabatku... dan mengajarku tentang hidup ini...hanya ini yang bisa ku titipkan... rasa terima kasihku seutuhnya...
Sahabatmu ^^,

kakak tua

Tidak ada komentar:

Entri Populer