Cari Blog Ini

Kamis, 10 Februari 2011

Wajib Dibaca: Menyudahi Anarkisme Islam terhadap Ahmadiyah!

DOSIS TINGGI: Penderita lemah nalar dilarang masuk! Prasyarat : Mampu berpikir kritis, realistis dan terbuka

Entah sudah berapa banyak saya saksikan debat kusir di dunia maya.
Hingga tidak terhitung, karena memang saya tidak pernah menghitungnya.

Entah sudah berapa banyak komentar pedas saya baca, Yang baunya kadang setara dengan aroma septi tank.

Apa yang dipersoalkan?
Apalagi kalau bukan soal Kebenaran.
Kebenaran apa?
Apalagi kalau mana agama yang benar.
Kitab suci mana yang paling benar.
Kitab suci mana yang paling asli.
Dan umat mana yang paling benar dan suci

Aliran mana yang sudah sesat
Hingga umat dan aliran mana yang sudah tergolong kafir.
Hingga akhirnya umat agama mana yang direstui Tuhan.

Apa jawaban SEBAGIAN umat Islam?
Lebih kurang adalah Islamlah segalanya.
Paham seperti ini itulah yang benar.

Lalu apa yang terjadi?
Apa reaksi dunia?
Umat Islam memang keras kepala.
Umat Islam memang sok suci.

Siapa yang salah?
Dunia melirik Islam tidak benar.
Terbukti banyak yang anarkis
Jangankan dengan agama lain
Dengan sesama muslim sendiri tak kalah sadisnya.
Lihat korban pembunuhan terhadap kaum Ahmadiyah yang hangat di topek hari ini.

Apakah alasan pembunuhan itu bisa dibenarkan?
Benarkah itu yang diinginkan Islam?
Apa alasan mereka membunuh?
Karena Ahmadiyah sudah keluar jalur.
Karena Ahmadiyah tidak lagi Islami.Sudah kafir.
Mereka mengaku ada Nabi setelah Nabi Muhammad
Tapi mereka masih saja menggunakan nama Islam.

Lalu umat Islam yang tidak setuju dengan Ahmadiyah
mengeluarkan catatan:
“Inilah ciri-ciri Islam yang benar. Anda sudah keluar jalur. Makanya anda disebut sesat dan kafir

” Sebegitu mudahnya untuk memberikan ciri-ciri untuk sesuatu yang abstrak.
Sebegitu gamblangnya untuk menvonis sesuatu yang bersifat kualitatif.
Keyakinan. Perasaan. Imajinasi. Persepsi. Penafsiran. Bisa dihabisi sebegitu gamblang.

Oh …. Manusia!
Oh .. Tuhan!
Petanda apakah ini.
Hati umat islam sudah dirasuki iblis, padahal mereka dituntut untuk melawan hawa nafsunya, tapi malah melawan sesama umatnya..
Mereka tdk bisa mengendalikan kesabaran sebagaimana tuntutan dalam islam

padahal Allah, tdk prnah kecewa dan berkomentar negatif dgn hasil prjuangan nabi2-Nya

Sebegitu gelapnya dunia ini.
Awal dan akhir, adalah wilayah gelap yang tak terkira.
Kapan kehidupan ini bermula?
Kapan kehidupan ini berakhir?
Gelap!

Siapa itu Muhammad?
Seperti apa sosok Muhammad?
Benarkah Muhammad menerima wahyu dari Tuhan?
Manakah salinan wahyu yang asli?
Manakah ciri Islam sejati yang dimaksud?
Gelap!

Tidak ada yang tahu selain hanya dari peninggalan sejarah.
Bukankah Alquran adalah warisan sejarah yang dibukukan?

Bukankah kisah para Nabi adalah sejarah yang dibukukan?
Bukankah segalanya selain hari ini adalah sejarah?
Sejauh mana otontisitas peninggalan sejarah?

Para peneliti sejarah menyelam ke masa lampau.
Tapi mereka tidak bisa mundur.
Mereka tidak bisa menarik waktu menjadi hari kemaren.
Hari ini tetaplah hari ini.
Kemaren sudah dilipat oleh waktu.

PAra peniliti sejarah hanya masuk ke dalam goa yang benama perpustakaan.
Mereka mengintip masa lalu hanya melalui tumpukan buku.
Hingga pada akhirnya mereka menggeleng:
“Hanya inilah yang paling bisa kami lakukan ”

Fondasi penelitian sejarah hanya berdiri di atas
ASUMSI.
Dengan asumsi bahwa buku itu benar.
Dengan asumsi bahwa Alquran itu benar-benar ada.
Dengan asumsi bahwa Muhammad itu benar-benar ada.

Adakah yang tidak setuju?
Siapa yang sudah pernah bertemu dengan Muhammad?
Siapa yang pernah melihat musaf sebagai dokumentasi awal Alquran sebelum dibukukan?
Siapa yang pernah menyaksikan Islam di zaman Muhammad?

Tidak ada yang bisa menjawab selain hanya peninggalan sejarah.
Lalu bagaimana lagi untuk membuktikan kebenarannya secara empiris?
Tidak ada yang bisa memastikan.
Pada akhirnya tidak ada cara lain selain hanya
tersungkur. Mengaku.
Sujud di kaki mahkluk yang bernama KEYAKINAN.

Tidak ada kepastian dalam cakrawala manusia.
Apalagi masa lalu.
Segalanya adalah kemungkinan. Relatif.
Segalanya digulung dalam satu kata: Keyakinan.
Yang pasti hanya satu: TUHAN.

Lantas kenapa SEBAGIAN umat Islam masih merasa pasti? Merasa mutlak benar?
Hingga bisa mengklaim kepastian dari apa yang diyakininya?
Hingga bisa dengan enteng menghakimi keyakinan orang lain? Hingga bisa dengan entengnya mencabut nyawa sesama manusia?
Hingga bisa pedang dan senjatanya dengan enteng melahap darah sesama manusia?
Sesungguhnya mereka itu menodai islam itu sendiri.

Saya jg org islam, saya jg pernah berdialog dgn org budhis tentang agama.
Kenapa Sikap Beragama Buddhis Lebih Dewasa dari Umat Ilsam?
Ajaran Buddha adalah Atheis !, budda agama tertua
Budda mengakui dan sangat mendukung setiap agama, krn menurutnya stiap agama adalah suatu keyakinan yang mendekatkan diri kpd tuhan yg maha pencipta.

Jd trlalu mnuntut, jk indonesia ingin dijadikan negara islam dlm satu keyakinan sperti keinginan JI.
Itu namanya pemaksaan, perampokan, terorisme..

pdhl usaha qt, ksabaran qt, krendah hatian qt, rsa syukur qt, blm setara dgn ulama2 di jmn awal tegaknya islam di nusantara.
Berapa lama ulama2 itu brjuang, mndirikan ampeldenta, demak bintoro, cirebon, aceh, pasai, yg awalnya didominasi sriwijaya, majapahit, & pajajaran.
Mereka bisa berdakwah dgn cinta dan damai.
Mengapa kita harus menggunakan kekerasan,

usaha qt masih seumur jagung. dakwah qt msh seujung jari.
Kalo kamu ingin berdakwah jalanya masih luas. Berdakwahlah dengan perdamaian,
Api tidak akan membara kalau di lawan dengan air yang dingin dan menyejukkan...

Sesungguhnya kebenaran suatu agama bukan ditentukan oleh manusia, tp allah lah yg menilainya.
Jgn biarkan dirimu dirasuki iblis yg nyata musuh kamu.

Tidak ada komentar:

Entri Populer